Rabu, 16 Maret 2011

12 kata “Jangan” yang perlu dihindari

Jangan menunggu bahagia baru tersenyum, tapi tersenyumlah, maka kamu kian bahagia.
Jangan menunggu kaya baru bersedekah, tapi bersedekahlah, maka kamu semakin kaya.
Jangan menunggu termotivasi baru bergerak, tapi bergeraklah, maka kamu akan termotivasi.
Jangan menunggu dipedulikan orang baru kamu peduli, tapi pedulilah dengan orang lain! Maka kamu akan dipedulikan.
Jangan menunggu orang memahami kamu baru kamu memahami dia, tapi pahamilah orang itu, maka orang itu paham dengan kamu.
Jangan menunggu terinspirasi baru menulis. tapi menulislah, maka inspirasi akan hadir dalam tulisanmu.
Jangan menunggu proyek baru bekerja, tapi berkerjalah, maka proyek akan menunggumu.
Jangan menunggu dicintai baru mencintai, tapi belajarlah mencintai, maka kamu akan dicintai.
Jangan menunggu banyak uang baru hidup tenang, tapi hiduplah dengan tenang. Percayalah,. bukan sekadar uang yang datang tapi juga rejeki yang lainnya.
Jangan menunggu contoh baru bergerak mengikuti, tapi bergeraklah, maka kamu akan menjadi contoh yang diikuti.
Jangan menunggu sukses baru bersyukur. tapi bersyukurlah, maka bertambah kesuksesanmu.
Jangan menunggu bisa baru melakukan, tapi lakukanlah! Kamu pasti bisa!

Dari: uniqpost

Sabtu, 05 Maret 2011

di catatan facebok teman saya, saya menemukan catatan ini..
mari kita baca bersama-sama, semoga semakin membuat kita lebih mencintaiNya :)


Ya Allah...

Aku masih ingat, saat pertama dulu aku  belajar mencintaiMU

Lembar demi lembar kitab kupelajari

Untai  demi untai kata para ustadz kuresapi

Tentang cinta para nabi,  tentang kasih para sahabat

Tentang mahabbah para perinduMU,  tentang kerinduan para syuhada
Lalu kutanam di jiwa dalam-dalam,  kutumbuhkan dalam mimpi-mimpi dan idealisme yang mengawang di awan.



Tapi  Rabbi...

Berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan  kemudian tahun berlalu

Aku berusaha mencintaiMU dengan cinta yang  paling utama, tapi

Aku masih juga tak menemukan cinta tertinggi  untukMU

Aku makin merasakan gelisahku membadai dalam cita yang  mengawang

Sedang kakiku mengambang, tiada menjejak bumi
Hingga  aku terhempas dalam jurang dan kegelapan.



Wahai Illahi...

Kemudian  berbilang detik, menit, jam, hari, pekan, bulan dan tahun berlalu

Aku  mencoba merangkak, menggapai permukaan bumi dan menegakkan jiwaku  kembali
Menatap, memohon, dan menghibaMU...



Allahu Rahiim,  Illahi Rabbi, perkenankanlah aku mencintaiMU, semampuku..

Allahu  Rahmaan, Illahi Rabbi, perkenankanlah aku mencintaiMU, sebisaku..
Dengan  segala kelemahanku.



Illahi...

Aku tak sanggup  mencintaiMU dengan kesabaran menanggung derita

Umpama Nabi Ayyub,  Musa, Isa hingga Rasulullah Shallallahu 'alaihim asholatu wasallam

Karena  itu izinkan aku mencintaiMU

Melalui keluh kesah pengaduanku  padaMU

Atas derita batin dan jasadku
Atas sakit dan  ketakutanku.



Rabbi...

Aku  tak sanggup mencintaiMU  seperti Abu Bakar, yang menyedekahkan seluruh  hartanya dan hanya  meninggalkan Engkau dan RasulMU bagi diri dan  keluarga

Atau  layakny Umar yang menyerahkan separuh harta demi jihad

Atau Ustman  yang menyerahkan 1000 ekor kuda untuk syiarkan dienMU

Izinkan   aku mencintaiMU, melalui seratus-dua ratus perak yang terulur pada   tangan-tangan kecil di perempatan jalan, pada wanita-wanita tua yang   menadahkan tangan dipojok-pojok jembatan
Pada makanan-makanan  sederhana yang terkirim ke handaitaulan.



Illahi...

Aku   tak sanggup mencintaiMU dengan khusukny shalat salah seorang sahabat   NabiMU, hingga tiada terasa anak panah musuh terhunjam di kakinya
Karena   itu Ya Allah, perkenankanlah aku tertatih menggapai cintaMU, dalam   shalat yang coba kudirikan terbata-bata, meski ingatan kadang melayang   ke berbagai permasalahan dunia.



Rabbi...

Aku tak dapat  beribadah ala para ahli ilmi, yang membaktikan seluruh malamnya untuk  bercinta denganmu

Maka ijinkanlah aku untuk mencintaimu dalam  satu-dua rakaat lailku

Dalam satu dua sunnah nafilahMU
Dalam  desah nafas kepasrahan tidurku.



Yaa Maha Rahmaan..

Aku  tak sanggup mencintaiMU bagai para al hafidz dan hafidzah, yang  menuntaskan kalamMU dalam satu putaran malam

Perkenankanlah aku  mencintaiMU, yang melalui selembar dua lembar tilawah harianku
Lewat  lantunan seayat dua ayat hafalanku.



Yaa Rahiim...

Aku  tak sanggup mencintaiMU semisal Sumayyah, yang mempersembahkan jiwa demi  tegaknya DienMU

Semisal para syuhada, yang menjual dirinya dalam  jihadnya bagiMU

Maka perkenankanlah aku mencintaiMU dengan  mempersembahkan sedikit bakti dan pengorbanan untuk dakwahMU
Maka  izinkanlah aku mencintaiMU dengan sedikit pengajaran  bagi tumbuhnya  generasi baru.



Allahul Kariim...

Aku  tak sanggup  mencintaiMU di atas segalanya, bagai Ibrahim yang rela  tinggalkan putra  dan zaujahnya, dan patuh mengorbankan pemuda biji  matanya

Maka  ijinkanlah aku mencintaiMU di dalam segalanya

Izinkan aku  mencintaiMU dengan mencintai keluargaku

Dengan mencintai  sahabat-sahabatku
Dengan mencintai manusia dan alam semesta.



Allahu  Rahmaanurrahiim.. Illahi Rabbi...

Perkenankanlah aku mencintaiMU  semampuku

Agar cinta itu mengalun dalam jiwa
Agar cinta ini  mengalir di sepanjang nadiku.



"Ya  Rabb kami, kami telah  beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan  telah kami ikuti  Rasul, karena itu masukkanlah kami ke dalam golongan  orang-orang yang  menjadi saksi (tentang keesaan Allah)"
(QS. Ali Imran, 3:53)


Allahumma  amin...