Jika dunia hanya untuk yang cantik, lalu dimana tempat bagi yang tak cantik? Ah, bukankan makhluk yang dianggap cantik itu tak akan dianggap cantik bila tak ada yang tak cantik? Lalu? Tentu yang tak cantik itu memiiki peranan penting, karena dengan adanya predikat tak cantik yang mereka sandang, maka ada pula yang dibilang cantik. Pada intinya, tanpa ada yang tak cantik, yang cantik tak akan dianggap cantik! Dan yang paling penting, Allah Subhanahu Wata'ala, Tuhan nya para manusia dan seluruh alam, tidak memandang seorang manusia dari paras! Cantik itu bukan untuk disombongkan, hey. Tapi untuk disyukuri!
Lalu, jika dunia hanya untuk yang makhluk pintar, maka dimana tempat untuk makhluk yang dianggap bodoh? Sebentar, bukankan semua makhluk, yang bernama manusia itu pintar? Tidak ada yang bodoh bukan? kepintaran itu tergantung pada manusia itu sendiri, tergantung dari bagaimana usaha manusia tersebut mengasah akal, pikiran, dan tentu hatinya. Ingat, manusia itu makhluk yang paling sempurna diantara mkhluk yang lain! Jadi tidak ada manusia yang bodoh, dan dunia bukan tidak menerima manusia yang dianggap bodoh oleh yang lainnya, dunia menerima siapapun, pembunuh yang sekaligus perampok dan pezina juga pecandu pun masih diterima di dunia!
Jika dunia hanya menginginkan makhluk-makhluk yang dekat dengan Tuhannya saja, itu tidak benar. Dan ingat, setahu saya manusia-manusia zuhud tersebut tidak menginginkan dunia! Mereka lebih mendambakan akhirat dengan 99,99% kenikmatannya. Mereka telah memahami jika dunia hanya 0,01% nikmat yang diturunkan di dalamnya. Camkan sekali lagi, makhluk-makhluk yang dekat dengan Tuhannya itu tidak fanatik dengan dunia! Mereka hanya menjadikan dunia ladang dalam mereka bercocok tanam untuk memanennya nanti di akhirat, hanya itu!
Jadi, dunia itu bukan hanya untuk yang cantik, bukan pula hanya untuk yang pintar, dan tidak hanya untuk yang dekat dengan Tuhannya. Dunia itu milik semua makhluk yang masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia!
* maaf kalo catatan ini tidak sesuai dengan yang disyariatkan, karena sesungguhnya catatan ini saya buat ketika saya merasakan sakitnya terhina karena dianggap tidak layak menginjakan kaki di dunia ini...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar