Selasa, 04 Januari 2011

PACARAN = MENDEKATI ZINA

Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah sesuatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (Al Isra : 32)

Ayat diatas telah jelas menyebutkan bahwa kita DILARANG MENDEKATI ZINA. Nah, jika mendekati zina saja sudah dilarang, apalagi zina-nya itu sendiri. Naudzubillah!
Dan yang saya ketahui, diantara berbagai macam CARA UNTUK MENDEKATI ZINA, yang paling akrab dengan kehidupan sehari-hari remaja seperti saya ini, yaitu BERPACARAN! Ya, berpacaran…

Berpacaran dikalangan anak muda jaman sekarang ini sudah hampir seluruhnya melampaui batas, kita sudah sering mendengar bukan, kata MBA atau married by accident? Dan apa yang menjadi penyebab hal itu bisa terjadi? Ya, berpacaran! Dengan adanya hal seperti itu, banyak masa depan anak Indonesia jadi madesu, madenyu, madenong, alias masa depan suram, masa depan nyungseb, masa depan nonggeng alias tak memiliki arah. Sayang sekali bukan? Padahal masa depan Indonesia berada di tangan para remaja seperti kita ini!



Para remaja seringkali menyebutkan bahwa alasan mereka berpacaran yaitu untuk menambah motivasi belajar. BULLSHIT! Mengapa saya bilang semua itu bohong? Karena nyata-nyatanya pacaran malah membuat nilai mereka di sekolah jadi amburadul. Waktu belajar tersita untuk pacaran, waktu untuk konsentrasi belajar tergantikan oleh mikirin si doi. Lah terus dimana motivasinya? Nihil. Tak ada.

Mungkin sudah tidak asing lagi kata pacaran ditelinga kita, para remaja. Dan mungkin sudah menjadi kebiasaan atau bahkan kewajiban bagi para remaja. Yang saya ketahui dan saya rasakan, remaja yang belum pernah pacaran itu dianggap kuno, kuper, gak laku, kampungan, dan lain-lain.

Berdasarkan pengalaman yang saya alami sendiri, memang, besar sekali rasa ingin berpacaran itu. Kadang iri juga melihat teman yang selalu membangga-banggakan pacarnya. Huh sabaar sabaar bin! Tapi belakangan saya baru sadar. Ya, setelah saya memahami kandungan ayat yang saya tulis diawal tulisan ini, saya diselamatkan oleh Allah Swt! Saya sepatutnya bersyukur, karena saya tidak pernah diberi kesempatan untuk berpacaran. Karena PACARAN ITU ADALAH SALAH SATU DARI SEKIAN BANYAK JALAN UNTUK MENDEKATI ZINA. Dan mendekati zina itu sudah jelas DILARANG!

Alhamdulillah, Alhamdulillah wasyukurillah… ternyata begitu sayangnya Allah terhadap saya. Tapi saya malah tidak menyadarinya. Hmm okee mulai sekarang akan saya REMOVE keinginan untuk berpacaran itu. Akan saya kubur dalam-dalam hasrat itu. Tapi kalau rasa suka tapi yang gak pengen memiliki mah wajar kan? Gapapa kan? Hehehe. Biarlah nanti kalau saatnya udah tiba, mungkin saya bisa berpacaran. Ya, saya akan berpacaran! Tapi setelah saya menikah! Waw menikah? Perasaan jauh sekali kata itu dari saya?! Ah biar waktu yang menjawabnya… (Nah loh? Nyambung gak sih? Heuheu)

saya jadi ingat kata-kata yang saya baca di iluvislam, begini katanya: "DemiNya ku tinggalkanmu tuk sementara. Walaupun diri ini sukar tuk melupakanmu. Namun apalah daya. Antara engkau denganNya, Dialah segala-galanya. Biarlah kita berpisah dahulu. Membawa hala tuju masing-masing mengapai cita-cita. Bila tiba saatnya, kita pasti bersua. Disaat aku menerimamu sebagai teman hidupku.." Subhanallah, so sweet banget kan? Hus! bukan kata-katanya yang harus di ambil pelajaran, tapi maknanya, ya maknanya kawan :D

Hmmm mungin sekarang memang sudah saatnya....berpacaran? BUKAN! Sekarang saatnya saya menutup tulisan ini.. yuk ah! Wassalamu’alaikum! (Nah loh? Perasaan tadi awalnya gak pake salam deh, kenapa sekarang diakhirnya malah ada salam? Ah biarlah.. gaul saeutik teu kunanaon nyak! Yayayaya? Hehehehe) :) 

Semoga bermanfaat, wallahua'lam :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar