Kamis, 17 Februari 2011

Bismillahirrahmaanirrahiim..
13 rabiul awal 1431 H / 16 Febuari 2011
 
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh...
 
Alhamdulillahirabbil'alamin, segala puji hanya milik Allah, Tuhannya manusia, sembahannya manusa, dan yang merajai manusia serta makhluk lain di seluruh alam semesta..
 
Shalawat beserta salam semoga selalu tercurah, terlimpah, kepada baginda yang membawa kaum dari jaman jahiliyah ke jaman islamiyah, dari jaman gelap gulita ke jaman terang benderang, tokoh reformasi islam sepanjang masa, Nabi Muhammad Solallahu'alaihi wasalam, kepada para keluarganya, kepada para sahabatnya, kepada para tab'in-tabi'innya, dan semoga sampai pada kita selaku umatnya yang akan mendapatkan syafaat darinya di yaumul akhir nanti, amiin Ya Allah Ya Rabbal'alamin.
 
Pertama-tama saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya, kepada siapa saja, yang baik dengan sengaja atau tidak, dengan kesediaan waktunya, juga kerelaan niatnya, untuk sekedar membaca catatan kecil dari saya yang masih berlumur dosa ini..
 
Seperti yang telah saya tulis diawal catatan ini, saya banyak memuji kepada-Nya, mengagungkan nama-Nya, karena dengan izinNya lah, saya dapat menggerakan jari-jemari saya untuk mengetik catatan ini. Syukur alhamdulillah, saya juga akan berbagi sedikit cerita pengalaman saya yang mungkin kurang menarik. Catatan ini saya buat selain untuk dijadikan kenangan, juga saya tulis dengan harapan dapat bermanfaat bagi ummat..
 
Jadi ceritanya, saya memiliki seorang kolega, dia mengikut manhaj salafiyah. Dalam dunia maya seperti yang saya geluti sekarang ini, anggaplah namanya itu X, si X itu merajai dunia maya, jejaring sosial tertentu khususnya. Semua postingannya pasti mengenai salaf. Yang saya ketahui dari postingannya tersebut, bahwa penganut manhaj salaf sangat anti bid'ah, mereka mengecam keras pelaku bid'ah dengan dalih hadist Rasul yang berbunyi, "Pelaku maksiat itu lebih baik daripada pelaku bid'ah!"
 
Dan yang saya ketahui dan saya rasakan, saya selalu merasa panas dingin setiap kali melihat postingan-postingan dari si X tersebut. Entah, rasanya saya kurang suka dengan cari si X tersebut menyampaikan dakwahnya. Saya berfikir, apa sebegitu jauhkah saya denganNya hingga saya sampai panas mata, telinga, dan juga hati jika membaca postingan si X itu? Apa karena saya telah ditulikan dan dibutakan mata hatinya, sehingga saya tidak mau mendengar ataupun membaca postingan-postingan yang membuat saya sakit hati tersebut? Naudzubillah..
 
Tapi ternyata, bukan hanya saya saja yang merasa panas dingin tersebut, ada dua orang teman saya yang merasakan hal yang sama. Saya tahu kedua teman saya itu memiliki ilmu agama yang lebih dari cukup untuk dapat memahami apa yang dimaksud dalam postingan-postingan si X.
 
Sebenarnya, saya agak takut dan merasa antara ragu dan percaya dengan apa yang disampaikan si X, sehingga mendorong saya untuk bertanya kesana-sini mengenai bid'ah, yang dikecam secara keras oleh si X dan teman-temannya yang sependapat. Setelah saya tanya kepada pembimbing mengaji saya, teman saya yang saya yakin sudah faham betul agamanya (dulu ia pernah mengajar saya mengaji), juga saya sudah bertanya pada mama saya yang notabene adalah guru pendidikan agama islam dan lulusan  dari Universitas Islam Negeri (UIN, dulunya IAIN) Sunan Gunung Djati Bandung, inti dari semua jawaban yang mereka berikan itu sama. Bid'ah itu terbagi atas dua; yaitu bid'ah hasanah dan bid'ah dolalah. Bid'ah hasanah itu yang menjurus pada kebaikan, sedangkan bid'ah dolalah itu yang menjurus pada kejelekan. Tentu yang dimaksud dalam hadist yang sudah saya sebutkan diatas tadi, adalah pelaku bid'ah dolalah, karena itu menjurus pada sesuatu yang tidak baik.

Pada dasarnya, bid'ah itu sendiri artinya sesuatu yang tidak ada pada jaman Rasulullah. Nah, fikiran sayapun mulai berkembang disini. Sesuatu yang tidak ada pada jaman rasul..hm bukankan pada jaman rasul itu tidak ada mobil, pesawat, komputer atau handphone mungkin. Saya rasa pada jaman rasul memang benar-benar tidak ada benda seperti itu. Tapi lalu mengapa orang-orang yang anti bid'ah itu menggunakan juga benda-benda tersebut? Oke kalau mereka menganggap itu tidak ada hubungannya dengan agama. Tapi tunggu, saya ingin bertanya, pergi haji itu..ibadah bikan? Lalu umumnya, orang indonesia atau belahan dunia lain pergi haji dengan menggunakan pesawat bukan? Dan pesawat itu belum ada pada jaman rasul, kan? Kalau memang mau mengikuti apa yang rasul lakukan untuk pergi haji, yaitu dengan menunggangi unta, silahkan.. Tapi mungkin butuh waktu bertahun-tahun untuk sampai di Baitullah dengan menggunaka unta. Saya ambil contoh lain, ini baru saja saya dapatkan dari guru bahasa arab saya di sekolah. Ternyata Al Qur'an sendiri pun (dalam bentuk buku; kitab) itu bid'ah. karena pada jaman rasul, tidak ada Al Qur'an yang sudah dibukukan, memang pada jaman rasul, sudah dimulai penulisan Al Qur'an, tapi pada saat itu ayat-ayat suci Al Qur'an ditulis di pelepah daun kurma, lempengan batu, daun lontar, kulit atau daun kayu, pelana, potongan tulang belulang binatang. tapi tulisan tersebut jarang ditemukan karena pada zaman itu mereka kebanyaknya mengandalkan kepada hafalan bukan kepada tulisan, dan juga ayat Al Qur'an ditulis dalam hufur arab gundul. Nah kalau sudah begitu, apakah kita masih mengira bahwa semua bid'ah itu tidak baik?

Tapi wallahu'alam. Sesungguhnya Allah lebih mengetahui apa yang tidak kita ketahui. Yang penting, niat kita dalam melakukan suatu ibadah (yang mungkin di anggap bid'ah oleh sebagian orang) adalah untuk mencari keridhoanNya, Karena innamal a'malu binniyat.. sesungguhnya setiap amal itu tergantung pada niatnya.. Sekali lagi, Wallahu'alam, semoga Allah menunjukkan jalan terbaik untuk kita semua, Amiiin Ya Rabb..

Mungkin hanya sekian yang dapat saya curahkan dan saya tuliskan dengan tulisan.. saya menyadari saya makhluk yang dhaif, yang masih sangat banyak sekali salahnya. Oleh karena itu, saya memohon maaf sebesar-besarnya jika banyak pendapat saya yang kurang berkenan. Tapi saya pun raja' agar tulisan ini dapat bermanfaat. Akhirul kalama, wassalamu'alaikum warohmatullah wabarokatuh... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar